Selamat Datang di Kios Madinah dan Selamat Membaca Varian Postingannya

:: Mengingat Tugas-Tugas Suami

Sobat-Sobat Kios Madinah yang baik hati, kali ini admin kembali share sebuah postingan kategori ” Renungan ” dengan judul:

MENGINGAT TUGAS-TUGAS SUAMI.

Selain mencari nafkah, ternyata masih banyak sekali tugas seorang suami yang harus diperhatikan dan dijalankan dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Sebagai renungan khususnynya bagi para suami, di bawah ini dituliskan beberapa tugas tersebut tugas-tugas tersebut berdasarkan tuntunan serta tuntutan ayat qur'ani maupun hadits nabawi, sebagaimana yang berikut ini:

1. Memimpin istri dengan tepat

Allah swt berfirman:

اَلرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. ( An-Nisaa’, 34 )

2. Mempergauli istri secara patut

Allah berfirman dalam A-Qur’an yang terjemahannya: “……Dan bergaullah dengan mereka ( Istri-istrimu ) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” ( An-Nisaa’, 19 ) 

3. Menasihati istri dengan benar

Allah berfirman dalam A-Qur’an yang terjemahannya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” ( An-Nuur, 31 )



4. Memperhatikan hak-hak istri

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Ya Allah sungguh saya menimpakan kesusahan ( dosa ) kepada orang yang menyia-nyiakan hak dua macam manusia yang lemah yaitu : anak yatim dan wanita.” ( HR. Nasa'i ) 

عن سعيد الخضري قال سمعت ابا سعيد الخدري يقول  قال رسول الله صلي الله عليه وسلم :  ان من اشر الناس عند الله منزلة يوم القيامة الرجل يفضي الي امرأته وتفضي اليه ثم ينشر سرها
{ رواه  مسلم }

Dari Abu Said al-Khudry ra., bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang yang paling jelek derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang menunaikan hajat dengan istrinya, kemudian ia membuka rahasianya." ( HR. Muslim )

5. Memberi nafkah dst.

عن حكيم بن عاوية عن ابيه عن النبي صلي الله عليه وسلم  قال  سأله رجل  ما حق المرأة علي الزوج ؟ قال  : تطعمها اذا طعمت  وتسوها اذا اكتسيت  و تضرب الوجه ولا تهجر الا في البيت
{ رواح احمد  وابو داود وابن ماجه )

Dari Hakim bin Mu'awiyah dari bapaknya bahwa bapaknya berkata: “Wahai Rasulullah ! Apakah hak seorang istri yang harus dipenuhi oleh suaminya?” Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: “Kamu memberi makan kepadanya jika kamu makan, dan kamu memberinya pakaian jika kamu berpakaian dan kamu tidak memukul mukanya, tidak menjelek-jelekkannya dan tidak meninggalkannya kecuali dalam rumah.” ( HR. Ahmad dan Abu Daud )

Abu Hurairah ra., berkata; ada seseorang datang kepada Nabi saw., dan berkata: “Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar?”. Beliau bersabda: "Nafkahilah dirimu sendiri." Ia berkata: “Aku mempunyai satu dinar lagi.” Beliau bersabda: "Nafkahi anakmu." Ia berkata: “Aku mempunyai satu dinar lagi.” Beliau bersabda: "Nafkahi istrimu." Ia berkata: “Aku mempunyai satu dinar lagi.” Beliau bersabda: "Nafkahi pembantumu." Ia berkata lagi: “Aku mempunyai satu dinar lagi.” Beliau bersabda: "Engkau lebih tahu (siapa yang harus diberi nafkah)." ( HR. Syafi'i dan Abu Dawud )

6. Memperlakukan istri dengan baik

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya, dan hendaklah engkau sekalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada para wanita. Sebab mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas. Jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, ia tetap akan bengkok. Maka hendaklah kalian melaksanakan wasiatku untuk berbuat baik kepada wanita." (HR. Bukhari-Muslim dan lafadznya menurut Bukhari). Menurut riwayat Muslim: "Jika engkau menikmatinya, engkau dapat kenikmatan dengannya yang bengkok, dan jika engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya, dan mematahkannya adalah mencerainya." 

Dari Abdullah Ibnu Zam'ah ra., bahwa Rasulullah saw., bersabda: "Janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya seperti ia memukul budak." ( HR. Bukhari )

عن ابي هريرة قال   قال رسول الله صلي الله عليه وسلم   :  اكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا  وخياركم  خياركم  لنسائهم
{ رواه الترمذي  واحمد  وابن ماجه }

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Orang mu'min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan orang-orang terbaik di antara kamu adalah yang terbaik kepada istri-istrinya.” ( HR. Tirmidzi )

7. Mencintai istri walaupun membencinya

عن ابي هريرة  قال  قال  رسول الله صلي الله عليه وسلم   :  لا يفرك  مؤمن مؤمنة  ان كره منها خلقا  رضي  منها اخر  او قال غيره
{رواه  مسلم  واحمد }

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin membenci wanita mukminah, karena jika ia membenci satu sifatnya, maka dia akan ridha yang lain darinya.” ( HR. Muslim dan Ahmad )

Demikian postingan ini, dengan judul Mengingat Tugas-Tugas Suami pada Label Renungan. Oke, semoga bermanfa’at untuk admin khususnya, dan Sobat-Sobat KM pada umumnya. Dan untuk membaca postingan dengan judul: Mengingat Tugas-Tugas Istri silahkan klik >>> di sini. Okey, Thank you dan sampai ketemu di lain waktu dengan postingan yang terbaru. Insya Allah. See you next time. Bye Bye

SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: