Sobat-Sobat Kios Madinah yang baik hati, kali ini admin kembali upload postingan dengan kategori ”Renungan” dengan judul:
MACAM-MACAM NIAT SHALAT SUNNAH RAWATIB
Berikut ini merupakan contoh shalat sunnah rawatib yakni shalat yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelumnya ataupun sesudahnya. Shalat ini sebagai pelengkap atau penyempurna shalat fardhu yang kita lakukan dengan kekhusyu’an kurang maksimal atau sebagai tambahan pahala bagi yang sudah mampu mendirikan shalat fardhu dengan tingkat kekhusyu’an yang tinggi atau sebagai sarana mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Atau mungkin sebagai 'pemanasan' sebelum start pada shalat fardhu, dll.
Mengenai tata caranya tidak jauh berbeda dengan tata cara shalat fardu. Hanya niatnya saja yang membedakan antara keduanya. Dan adapun niatnya sebagaimana yang berikut ini. Oke, ini dia niatnya.
1. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ZHUHUR
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah sebelum Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah sebelum Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
2. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ZHUHUR
اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah setelah Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah setelah Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
3. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ASHAR
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ASHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah sebelum ‘Ashar 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah sebelum ‘Ashar 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
4. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM MAGHRIB
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah sebelum Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah sebelum Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
5. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH MAGHRIB
اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah setelah Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah setelah Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
6. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ISYA’
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah sebelum ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah sebelum ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
7. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ‘ISYA’
اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL ‘’ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah setelah ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Saya niat shalat sunnah setelah ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
8. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM SUBUH
اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْثَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
( USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATASH-SHUB-HI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)
Saya niat shalat sunnah sebelum Subuh 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
Untuk shalat sunnah rawatib yang terdiri dari empat raka’aat, cukup ganti kata “rok’atayni” yang berarti dua raka’at menjadi “arba’a roka’aatin” yang artinya yaitu empat raka’at. Ini diperlukan bagi yang ingin melaksanakan shalat rawatib tertentu yakni mu’akkad atau ghairu mu’akkad.
Oh iya Sob, kita tidak boleh shalat sunnah dalam artian percuma shalat sunnah bilamana ada shalat fardhu yang tak terlaksanakan (baik karena lalai, lupa atau ketiduran dll.) belum kita ganti. Dan untuk niatnya mengganti/meng-qadha’ shalat sebagaimana pada postingan sebelumnya.
Demikian postingan dengan judul Macam-Macam Niat Shalat Sunnah Rawatib pada Label Renungan. Semoga bermanfa’at untuk admin khususnya dan Sobat-Sobat KM umumnya. Okey, sampai ketemu di lain waktu dengan postingan yang terbaru. Insya Allah. See you next time. Bye Bye
Untuk shalat sunnah rawatib yang terdiri dari empat raka’aat, cukup ganti kata “rok’atayni” yang berarti dua raka’at menjadi “arba’a roka’aatin” yang artinya yaitu empat raka’at. Ini diperlukan bagi yang ingin melaksanakan shalat rawatib tertentu yakni mu’akkad atau ghairu mu’akkad.
Oh iya Sob, kita tidak boleh shalat sunnah dalam artian percuma shalat sunnah bilamana ada shalat fardhu yang tak terlaksanakan (baik karena lalai, lupa atau ketiduran dll.) belum kita ganti. Dan untuk niatnya mengganti/meng-qadha’ shalat sebagaimana pada postingan sebelumnya.
Demikian postingan dengan judul Macam-Macam Niat Shalat Sunnah Rawatib pada Label Renungan. Semoga bermanfa’at untuk admin khususnya dan Sobat-Sobat KM umumnya. Okey, sampai ketemu di lain waktu dengan postingan yang terbaru. Insya Allah. See you next time. Bye Bye
0 komentar:
Post a Comment