Sobat-Sobat Kios
Madinah yang baik hati, kali ini admin kembali share sebuah postingan dengan
kategori ” Renungan ” dengan judul:
HAL-IHWAL SEPUTAR MAKAN DAN MINUM
Mengenai makan, ada hal-hal yang perlu kita kita ketahui sebagai perbendaharaan ilmu, dipraktekkan sebagai sopan santun, dan direnungkan mengingat fungsi pentingnya makan yang tidak hanya untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh melainkan masih akan terus berkesinambungan dan akan berdampak jangka panjang berupa pertanggungjawaban kita nanti di akhirat.
Terus
apa yang harus kita lakukan? Oke, sebagai renungan, berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan makan ditinjau dari ayat-ayat Qur’ani dan hadits-hadits Nabawi:
1. Makan
hanya yang baik dan higienis
Allah SWT berfirman yang artinya:
Dan
suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati.
Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka
daripadanya mereka makan. (Yaa Siin 33)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman yang artinya:
Dan
sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang
penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam
perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, (Al Mu’minuun 21)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman yang artinya:
Orang-orang yang
makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Al
Baqoroh 275)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. (Al-Baqarah: 172).
2. Makan
hanya harta hak kita
Allah SWT berfirman yang artinya:
Dan
ujilah anak yatim itu
sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka
telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas
kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka
dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia
menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin,
maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu
menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi
(tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas
persaksian itu). (an Nisaa’ 6)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman yang artinya:
Dan
berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu
menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama
hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa
yang besar. (An Nisaa’ 2)
Dan
dalam hadits Abu Mas’ud Al Badry ra., ia berkata: “ Ada seseorang mengundang
Nabi Muhammad saw., untuk jamuan makan yang disiapkan bagi lima orang, kemudian
ada satu orang yang mengikuti mereka. Ketika sampai di muka pintu, Nabi SAW.,
menjelaskan kepada orang yang mengundang beliau: “Sesungguhnya orang ini
mengikuti kami, maka terserah kamu. Apabila kamu suka maka izinkanlah orang ini
dan apabila tidak maka biarlah orang ini pulang.” Orang yang mengundang itu
berkata: “Wahai Rasulullah, saya mengizinkannya. (HR. Bukhari – Muslim).
3. Makan
hanya secukupnya saja
Allah SWT berfirman yang artinya:
Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. (al A’rof, 31)
4. Makan
hanya di tempat yang baik
Ibnu Umar
Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah
melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil
menyungkur”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).
5. Makan
sebagaimana cara Nabi
Umar
bin Salamah ra., berkata: Rasulullah saw., bersabda: “Sebutlah nama Allah (bacalah
basmalah), dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari makanan yang
terdekat denganmu. (HR. Bukhari – Muslim ).
Abu Hurairah ra., di dalam haditsnya
menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam sama sekali tidak pernah
mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia
tinggalkan”. (HR. Bukhari – Muslim ).
Kemudian
Ibnu Abbas ra., ia bertutur bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Apabila salah
seorang diantara kalian makan, janganlah ia mengusap jari-jarinya sebelum
membersihkan/menjilati sisa-sisa makanan yang menempel. (HR. Bukhari-Muslim).
Lalu
Jabalah bin Suhaim ia berkata: “Pernah
kami mengalami masa paceklik bersama dengan Ibnu Zubair. Kemudian kami
mendapatkan rezki kurma. Waktu Abdullah bin Umar lewat, ia mendapati kami
sedang makan kurma. Kemudian ia berkata: Janganlah kalian makan dua butir atau
lebih kurma sekaligus! Sesungguhnya Nabi saw., melarang untuk makan dua butir kurma
atau lebih sekaligus.” Kemudian ia berkata lagi: “Kecuali orang itu minta izin
kepada kawannya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Ibnu Abbas juga menuturkan “Bahwa-sanya Nabi
Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau
meniupnya”. (HR. At-Turmudzi ).
Dan Anas ra., juga menyebutkan “Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang minum sambil berdiri”. (HR. Muslim).
20- Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".
Demikian postingan
ini dengan judul Hal-Ihwal Seputar Makan dan Minum pada Label Renungan, semoga bermanfa’at untuk admin khususnya, dan Sobat-Sobat KM umumnya.
Okey, Thank you dan sampai ketemu di lain waktu dengan postingan yang terbaru.
Insya Allah. See you next time. Bye Bye
0 komentar:
Post a Comment