Sobat-sobat Kios Madinah yang baik hati, kali ini admin akan berbagi postingan dengan kategori renungan dikasih judul:
Kisah 3 Orang Terperangkap Di Goa
Kisah ini merupakan hadits Nabi dan hadits Nabi ini juga merupakan cerita yang patut kita jadikan renungan dan suri teladan di dalam menjalani hidup dan kehidupan, khususnya yang berkenaan dengan tema cerita dalam hadits. Baiklah, mari kita simak bersama hadits dengan mutan cerita atau kisah sebagaimana berikut ini:
Dari Abdullah bin Umar Rodhiyallaahu 'anhuma, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Ada tiga orang yang hidup sebelum kalian, pergi (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus menginap di sebuah goa, lalu mereka memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung dan menutup lobang goa tersebut (sedangkan mereka sudah di dalam goa). Lalu salah satu dari mereka berkata: “Sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanya dengan (cara) berdoa kepada Allah dengan perantara amal-amal shalih.” (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling diterima diantara yang telah mereka lakukan). Maka salah seorang diantara mereka berkata: “Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sangat renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari sana aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu sesuai jatah minum keduanya, namun aku mendapatkan keduanya sedang tidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu keduanya bangun, sementara wadah (tempat minuman)nya masih berada ditanganku. Hingga fajar menyingsing, mereka bangun, lalu keduanya meminum susu jatah untuk mereka itu. “Ya Allah! jika apa yang telah aku lakukan itu semata-mata mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah lobang goa ini dari batu besar yang menutupi tempat ini. Lalu batu tersebut sedikit bergeser namun mereka belum dapat keluar (karena masih sempit)”.
Dari Abdullah bin Umar Rodhiyallaahu 'anhuma, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Ada tiga orang yang hidup sebelum kalian, pergi (ke suatu tempat) hingga mereka terpaksa harus menginap di sebuah goa, lalu mereka memasukinya. Tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dari arah gunung dan menutup lobang goa tersebut (sedangkan mereka sudah di dalam goa). Lalu salah satu dari mereka berkata: “Sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini hanya dengan (cara) berdoa kepada Allah dengan perantara amal-amal shalih.” (maksudnya: mereka memohon kepada Allah dengan menyebutkan perbuatan yang dianggap paling diterima diantara yang telah mereka lakukan). Maka salah seorang diantara mereka berkata: “Ya Allah! aku dulu mempunyai kedua orang tua yang sangat renta dan aku tidak berani memberikan jatah minum mereka kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Pada suatu hari, aku mencari sesuatu di tempat yang jauh dan sepulang dari sana aku mendapatkan keduanya telah tertidur, lantas aku memeras susu sesuai jatah minum keduanya, namun aku mendapatkan keduanya sedang tidur. Meskipun begitu, aku tidak berani memberikan jatah minum mereka tersebut kepada keluargaku (isteri dan anak) dan harta milikku (budak dan pembantuku). Akhirnya, aku tetap menunggu keduanya bangun, sementara wadah (tempat minuman)nya masih berada ditanganku. Hingga fajar menyingsing, mereka bangun, lalu keduanya meminum susu jatah untuk mereka itu. “Ya Allah! jika apa yang telah aku lakukan itu semata-mata mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah lobang goa ini dari batu besar yang menutupi tempat ini. Lalu batu tersebut sedikit bergeser namun mereka belum dapat keluar (karena masih sempit)”.
Nabi bersabda lagi: “Yang lainnya (orang kedua) berkata: “Ya Allah! aku dulu mempunyai sepupu perempuan (anak perempuan paman). Dia termasuk orang yang amat aku cintai, pernah aku menggodanya untuk berzina tetapi dia menolak ajakanku. Hingga pada suatu tahun, dia mengalami masa paceklik, lalu mendatangiku dan aku memberinya 120 dinar dengan syarat dia membiarkan apa yang terjadi antara aku dan dirinya. Diapun setuju. Namun ketika aku hendak menaklukkannya, dia berkata: “Tidak halal bagimu mencopot cincin ini kecuali dengan haknya”. Akhirnya aku tidak jadi melakukannya. Lalu aku berpaling darinya padahal dia adalah orang yang paling aku cintai. Aku pun telah rela membiarkan emas yang kuberikan kepadanya. Ya Allah! jika apa yang telah kulakukan tersebut semata-mata mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah lobang goa ini dari batu besar yang menutup tempat ini. Lalu batu tersebut bergeser lagi namun mereka tetap belum bisa keluar (karena masih sempit)”.
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: “Kemudian orang yang ketiga berkata: “Ya Allah! aku telah mengupah beberapa orang dan akupun berikan upah mereka, kecuali satu orang yang tidak mengambil haknya karena pergi begitu saja. Kemudian upahnya itu aku investasikan sehingga menghasilkan harta yang banyak. Beberapa waktu kemudian, dia datang dan berkata: “Wahai Abdullah! Berikan upahku!. Aku menjawab: “Onta, sapi, kambing dan budak; semua yang engkau lihat ini adalah upahmu’. Dia berkata : “Wahai ‘Abdullah! Jangan mengejekku!”. Aku menjawab: “Sungguh, aku tidak mengejekmu”. Lalu dia mengambil semuanya dan membawanya sehingga tidak menyisakan sesuatupun. Ya Allah! jika apa yang telah aku lakukan tersebut semata-mata mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah lobang goa ini dari batu besar yang menutup tempat ini. Batu besar tersebut bergeser lagi sehingga merekapun dapat keluar untuk melanjutkan perjalanan’. (HR. Muttafaq Alaih)
Hikmah dari kisah ini diantaranya:
1. Amal shalih yang manapun jenisnya merupakan sebab berhasilnya seseorang keluar dari kesulitan-kesulitan di dunia dan akhirat.
Dalam hal ini, Allah berfirman: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan ke luar baginya. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (Q.S Ath-Thalaq: 2-3)
2. Bertawassul kepada Allah Ta’ala dengan perantara amal-amal shalih yang semata-mata mengharap ridha Allah Ta’ala adalah sesuatu yang disyari’atkan. Sedangkan bertawassul dengan selain itu, seperti tempa-tempat yang dikeramatkan, pepohonan, kuburan, merupakan syirik besar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu…”. (Q.S Al-A’raaf: 194)
Dan firman Allah Ta’ala: “Katakanlah:"Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan tidaklah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu”.(Q.S As-Saba’: 23).
Demikian postingan kali ini dengan judul Kisah 3 Orang Terperangkap di Goa untuk kita jadikan sebagai renungan menjelang tidur atau menjelang berangkat ke kantor. Oke, dan untuk membaca postingan dengan kategori yang sama silahkan klik "Renungan". Trima kasih dan semoga bermanfa'at. Sampai jumpa di lain kesempatan. Insya Allah
0 komentar:
Post a Comment