Selamat Datang di Kios Madinah dan Selamat Membaca Varian Postingannya

:: Anjuran Untuk Berjabatan Tangan


Sobat-Sobat Kios Madinah yang baik hati, kali ini admin kembali share sebuah postingan dengan kategori ” Renungan ” dengan judul:

ANJURAN UNTUK BERJABATAN TANGAN

 
Berikut ini ada beberapa anjuran untuk kita saling berjabatan tangan antar sesama. Laki-laki berjabatan tangan dengan saudaranya yang muslim, dan perempuan berjabatan tangan dengan saudarinya yang muslimah. Anjuran ini tentu mempunyai nilai dan manfaat tersendiri bagi yg melakukannya. Hikmah dan keutamaannya pun barangkali sudah kita rasakan begitu dahsyat terutama dikala berjabatan tangan dengan orang yang sudah sekian lama terpisah dengan kita atau bahkan baru akur dengan kita.

Tidak hanya itu, apabila kita sejenak mengadakan renungan, tentu kita masih berharap semoga nilai-nilai berjabatan tangan yang kita lakukan akan memberi makna yg lebih mendalam lagi sehingga mendapatkan nilai kesunnahan yg dianjurkan berdasarkan hadits sebagaimana yang berikut ini. Oke, sebagai renungan, inilah anjurannya.

1

حدثنا سويد أخبرنا عبد الله أخبرنا حنظلة بن عبيد الله عن أنس بن مالك قال قال رجل يا رسول الله! الرجل منا يلقي أخاه أو صديقه أينحني له ؟ قال لا قال أفيلتزمه ويقبله ؟ قال لا قال أفيأخذ بيده يصافحه ؟ قال نعم قال أبو عيسى هذا حديث حسن

Telah memberitahukan kepada kami Suwaid, telah mengatakan kepada kami Abdullah, mengatakan kepada kami Hanzhalah bin Ubaidillah dari Anas bin Malik mengatakan ada seseorang mengatakan: Ya Rasulullah, seorang dari kami bertemu saudaranya atau temannya. Apakah ia menunduk untuknya? Beliau bersabda: “Tidak.” Ia mengatakan: Haruskah ia memeluknya dan menciumnya? Beliau bersabda: “Tidak.” Ia mengatakan: “Haruskah ia mengambil tangannya dan menjabat tangannya?”. Beliau bersabda: “Ya.” ( Abu Isa mengatakan bahwa ini hadits Hasan. Sahih Tirmidzi-2728  )

2

حدثنا سويد بن نصر أخبرنا عبد الله بن المبارك عن عمران بن زيد التغلبي عن زيد العمي عن أنس بن مالك قال كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا استقبله الرجل فصافحه.  لا ينزع يده من يده حتى يكون الرجل الذي ينزع ولا يصرف وجهه عن وجهه حتى يكون الرجل الذي يصرفه ولم ير مقدما على ركبتيه بين يدي جليس له قال هذا حديث غريب ضعيف إلا جملة المصافحة فهي ثابتة

Telah memberitahukan kepada kami Suwaid bin Nashr, telah mengatakan kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Imran bin Zaid At-Tughlabi dari Zaid Al-Ammi dari Anas bin Malik bahwa Nabi saw jika ia bertemu dengan seorang pria maka menjabat tangannya, beliau tidak melepaskan tangan beliau sehingga orang itu melepaskan tangannya, dan beliau tidak  mengalihkan perhatian beliau dari wajahnya sehingga ia mengalihkan perhatian. Bahkan beliau tidak pernah memajukan lutut beliau di depan orang yang menemani. ( Diriwayatkan oleh Tirmidzi, hadits ini Gharib dan Dhaif, kecuali yang berkenaan dengan jabatan tangan maka hal itu sudah tetap. Sahih Tirmidzi 2490  -)

3

حدثنا سفيان بن وكيع و إسحاق بن منصور قالا حدثنا عبد الله بن نمير قال وحدثنا إسحق بن منصور أخبرنا عبد الله بن نمير عن الأجلح عن أبي إسحاق عن البراء بن عازب قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن يفترقا قال أبو عيسى هذا حديث حسن غريب من حديث أبي إسحاق عن البراء وقد روي هذا الحديث عن البراء من غير وجه و الأجلح هو ابن عبد الله بن حجية بن عدي الكندي صحيح

Telah memberitahukan kepada kami Sufyan bin Waki’ dan Ishaq bin Mansur mereka berkata bahwa telah mengisahkan kepada kami Abdullah bin Namir yang mengatakan telah memberitahu kami Ishaq bin Mansur, telah memberitahukan kepada kami Abdullah bin Namir dari Al-Ajlah dari Abu Ishaq dari Barra’ bin 'Aazib mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Tidaklah dua orang muslim saling bertemu dan berjabat tangan, melainkan diampuni bagi mereka sebelum mereka berpisah.” (Abu Isa berkata bahwa ini hadits Hasan Gharib dari hadits Abu Ishaq dari Abu Barra’. Sahih Tirmidzi-2727 )

4

حدثنا عمرو بن عون أخبرنا هشيم عن أبي بلج عن زيد أبي الحكم العنزي عن البراء بن عازب قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم " إذا التقى المسلمان فتصافحا وحمدا الله [ عز و جل ] واستغفراه غفر لهما " . ضعيف

Telah memberitahukan kepada kami Amr bin ‘Aun, telah mengatakan kepada kami Hasyim dari Abu Balaj dari Zaid Abu Al-Hakam Al-‘Anzi dari Barra’ bin ‘Azib mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Jika dua orang muslim bertemu kemudian berjabatan tangan dan saling memuji Allah dan beristighfar kepada-Nya, maka Allah ampuni untuk mereka." ( Hadits Dha’if . Shahih Abu Daud - 5211 ).

5


عَنْ عَطَاء ابْنِ عبْدِ اللّٰهِ قَالَ ، قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَصَافَحُوْا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادُوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ. (رواه مالك)
Artinya:
“Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya akan hilanglah sakit hati. Dan hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai dan akan hilang permusuhan.” (HR.Malik dari ‘Atha’ bin Abdullah al-Khurasani, 

5
 
وَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا. (رواه أبوداود)

Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum mereka berpisah.” (HR.Abu Dawud (no.4536). Diriwayatkan juga oleh at-Tirmidzi (no.2727) dan Ibnu Majah (no.3703).

Allah SWT berfirman: 

اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا

Artinya:
Jika kamu menyatakan (menampakkan) sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa. (QS An Nisaa' : 149).

Catatan:

Anjjuran berjabatan tangan tidak berlaku untuk non mahram, sebagaimana berikut ini:

وحرم الشافعية المس والنظر للمرأة مطلقاً، ولو كانت المرأة عجوزاً. وتجوز المصافحة بحائل يمنع المس المباشر

Artinya:
“Madzhab AsySyafi’i mengharamkan bersentuhan dan memandang perempuan secara mutlak, meskipun hanya perempuan tua. Akan tetapi boleh berjabatan tangan menggunakan alas (sejenis sarung tangan atau kain) yang mencegah sentuhan langsung,” (Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul Fikr, cetakan ke 2, 1985 M/1405 H, juz 3, halaman 567).

Demikian postingan dengan judul Anjuran Untuk Berjabatan Tangan pada Label Renungan ini, semoga bermanfa’at untuk admin khususnya, dan Sobat-Sobat KM umumnya. Okey, Thank you dan sampai ketemu di lain waktu dengan postingan yang terbaru. Insya Allah. See you next time. Bye Bye

SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: